Bekal untuk Menjalani Puasa Ramadhan

Sumber: radarkediri.jawapos.com

Tidak terasa Ramadhan telah tiba. Bulan penuh berkah yang dinantikan semua umat muslim. Dalam Bulan Ramadhan semua umat islam diwajibkan berpuasa sebulan penuh, Persiapan lahir dan batin diperlukan untuk bisa optimal menjalankan ibadah. Persiapan secara mental adalah minimal hati senang.

قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ

Artinya: “Katakanlah (Muhammad) dengan anugrah Allah dan dengan rahmat Allah maka hendaknya mereka gembira” QS. Yunus: 58

Jadi kalau ada anugrah dan rahmat yang akan diberikan Allah hendaknya kita gembira. Ramadhan adalah anugrah dan rahmat untuk nabi Muhammad Saw dan umatnya. Dalam bulan Ramadhan ampunan Allah sudang menunggu. Ramadhan adalah awalnya rahmat dan tengah-tengahnya ampunan dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka. Ini adalah anugrah yang besar yaitu diampuni dan dibebaskan dari neraka. Selain itu dalam bulan Ramadhan terdapat malam Lailatul Qadar, yaitu malam dimana apabila orang beribadah pada malam itu maka malaikat turun dan ibadah orang tersebut dinilai lebih baik dinilai daripada seribu bulan. Malam Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan atau sekitar 83 tahun lebih 4 bulan.

Persiapan yang lain selain menyambut dengan gembira adalah mempelajari tata cara puasa yang sah dan segala hal tentang larangan puasa atau Fiqih tentang puasa. Selain itu penting juga mempelajari akhlaq tentang puasa. Dalam fiqih puasa perlu mempelajari syarat dan rukun puasa agar puasa sah serta mempelajari larangan puasa supaya puasa kita menjadi bernilai dan berbobot. Banyak orang puasa yang kadang-kadang sembrono atau mungkin tidak mengerti bahwa hal tersebut dapat membatalkan puasa seperti penjahit mengemut benang dan terasa asin seperti makan, kalau ditelan maka dapat membatalkan puasa.

 كم من صائم ليس له من صيامه إلا العطش و الجوع

Artinya: “Banyak orang yang puasa tapi puasa itu tidak ada banginya kecuali hanya lapar dan dahaga.”

puasanya tidak berguna karena ketika puasa berbuat ghubah pahalanya batal. Yang terpenting adalah Latihan menahan membicarakan orang. Jadi persiapan puasa adalah belajar fiqih tentang puasa dan belajar menata hati kita. Rasulullah puasa Sya’ban adalah untuk Latihan supaya nanti begitu mulai puasa pada bulan Ramadhan sudah siap lahir dan batin. Jadi itulah yang perlu disiapkan agar puasanya sah dan hati kita benar-benar puasa, seluruh tubuh puasa dan pikiran kita puasa. Yang paling penting adalah menyiapkan ilmu, hati dan amaliyah-amaliyah Ramadhan serta doa-doa. Rasulullah menganjurkan empat doa ketika Ramadhan yang dirangkum dalam lafadh doa berikut.

نسألك رضاك والجنة ونعوذ بك من سختك و النار

Artinya: “Kami meminta ridho-Mu dan surga dan Kami berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan neraka”

Empat doa yang dianjurkan Rasulullah tersebut yaitu minta ditempatkan di surga-Nya dan minta mendapat Ridho Allah, Minta dilindungi dari murka-Nya dan minta dilindungi dari api neraka.

Ada pula doa yang dianjurkan dibaca pada bulan Ramadhan yaitu:

اللهم انك عفو كريم تحب العفو فاعف عنا

Artinya: “Ya Allah Sesungguhnya Engkau Maha memaafkan lagi Maha Mulia, Engkau mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku”

 

Disarikan dari Youtube Suara Tebuireng dengan judul Persiapan Menghadapi Bulan Ramadhan | KH. Amir Jamiluddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.