Julukan Bulan Ramadhan

Julukan Bulan Ramadhan

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

الحمد لله الحمد لله رب العالمين حمد الشاكرين حمد الناعمين حمدا يوافى نعمه و يكافى مزيده يا ربنا لك الحمد كما ينبغى لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

 قال الله تعالى فى كتابه الكريم : اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم

لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Para pendengar Suara Tebuireng FM Rahimakumullah, pada hari ini kami ingin membahas beberapa julukan atau beberapa sebutan terkait dengan bulan Ramadhan. Perlu kita ketahui bersama bahwa bulan Ramadhan ini mempunyai banyak sekali keutamaan dan fadhilah. Maka berbahagialah setiap individu, seitap orang muslim yang berloomba-lomba untuk melakukan amal kebajikan apapun itu, baik yang berupa perintah kewajiban dari Allah kemudian perintah-perintah yang bersifat sunnah, dan juga menjauhi larangan-larangan Allah untuk mendapatkan ridho-Nya

Ma’asyirol Muslimin, para pendengar Suara Tebuireng Rahimakumullah, bulan Ramadhan yang paling masyhur itu juga disebut dengan Syahru Tilawatil Quran, yakni bulannya pembacaan Al-Quran.

Kenapa disebut demikian?

Karena hampir setiap muslim, semuanya berlomba-lomba untuk mengkhatamkan Al-Quran 30 Juz selama satu bulan. Kalau mampu satu juz ada juga yang lebih dari itu, dua juz, tiga juz, sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Kegiatan Tilawatil Quran ini dilaksanakan diberbagai tempat, baik di rumah, di pesantren maupun di musholla atau istilahnya tadarrus terutama usai shalat tarawih sampai malam, sore hari juga begitu. Ini membuktikan suasana Ramadhan yang betul-betul diliputi dengan Tilawatil Quran.

Bukan hanya membaca tetapi juga mengajarkan, memahami tentang kandungan isi-isi Al-Quran. Karena sebagaimana sabda Rasulullah Saw.

خيركم من تعلم القرأن و علمه

Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya kepada orang lain”

Tentu fadhilah membaca Al-Quran di bulan Ramadhan ini akan dilipatgandakan oleh Allah daripada kita membaca Al-Quran pada hari-hari biasanya atau pada bulan-bulan biasanya. Oleh karena itu sangat disayangkan sekali kalau tidak ada semangat atau seseorang tidak mempunyai target apa-apa terkait dengan Qiroatul Quran. Dan tentu kami sangat menganjurkan kepada diri saya sendiri yang utama dan juga kepada panjenengan semuanya monggo sareng-sareng kita ini betul-betul mencintai Al-Quran dengan cara membacanya sebaik mungkin, sesering mungkin. Karena itu salah satu syarat agar hati kita ini tenang. Sebagaimana yang disampaikan oleh Kanjeng Sunan Bonang yakni,

Moco Quran angen angen sak maknane”.

Jadi Ketika membaca Al-Quran kita juga mentadabburi maknanya.

Kemudian yang kedua bulan Ramadhan ini juga dijuluki dengan Syahrul Ibadah atau ada juga yang menyatakan Syahrul Maghfiroh. Syahrul Ibadah karena semua sesuatu yang kita niatkan untuk ibadah itu mendapatkan pahala dari Allah. Kemudian Syahrul Maghfiroh karena disini Allah memberikan banyak sekali ampunan kepada hamba-Nya yang mau bertaubat, yang mau beristighfar dengan sungguh-sungguh, melaksanakan ibadah apapun, betul-betul menjadi hamba yang tawakkal kepada Allah, hamba yang bertakwa. Karena memang tujuan Ramadhan itu sendiri adalah membentuk pribadi yang bertakwa yakni La’allakum Tattaqun.

Kemudian para pendengar Suara Tebuireng, yang terakhir yakni bulan Ramadhan ini juga disebut dengan Syahrul Ilmi atau bulannya ilmu.

Kenapa disebut demikian?

Karena sebagaimana kita ketahui pada bulan ini banyak sekali, semarak sekali kegiatan-kegiatan ilmiah yang kita jumpai di bulan Ramadhan, baik itu kajian-kajian, ngaji di pesantren.

Kalau sekarang karena ada Covid-19 maka ngajinya diganti dengan online, juga tidak kalah banyak. Para santri tetap bisa tabarrukan, ngajinya lewat Facebook atau lewat Youtube juga tetap membawa berkah kalau diniati sebagai Thalabul Ilmi. Begitu pula lewat radio seperti sekarang ini atau lewat artikel koran kemudian tabloid, yang ada di Televisi juga begitu, mulai dari sahur, sampai sore, malam. Itu semuanya adalah sarana untuk mendapatkan ilmu di bulan Ramadhan. Oleh karena itu biasanya seorang mukmin itu mendapatkan bekal yang lebih banyak terkait dengan sisi keilmuan karena memang bulan Ramadhan ini kita khususkan untuk menambah ilmu dan wawasan kita terhadap wawasan-wawasan agama.

Kalau di pesantren sudah jelas ada khataman beberapa kitab sampai akhir Ramadhan. Meskipun kita tidak di pesantren, yang di rumah juga bisa mengikuti, karena tidak kurang informasi, sangat banyak sekali informasi. Dan tentu belajar atau menuntut ilmu fadhilahnya sangat luar biasa sekali karena sebuah hadist mengatakan.

من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له طريقا الى الجنة

Status orang yang mencari ilmu itu pada hakikatnya adalah status orang yang sedang menempuh menuju surga-Nya Allah SWT. Jadi kita ini betapa beruntungnya kalua kit aini masih ada niatan untuk mencari ilmu.

Jadi sebagai penutup marilah kita lagi-lagi harus bersyukur kepada Allah bahwa ditakdirkan untuk menjalani ibadah puasa Ramadhan. Ini adalah sesuatu yang luar biasa. Dan ada tiga hal yang harus kita manfaatkan.

Yang pertama yakni rajin membaca Al-Quran atau tadarrus Al-Quran karena Ramadhan ini Syahru Tilawatil Quran.

Kemudian yang kedua adalah monggo sareng-sareng kita ini memperbanyak ibadah apapun ibadahnya dan juga meminta ampun kepada Allah karena semua dosa itu diampuni oleh Allah baik yang besar maupun yang kecil kecuali dosa syirik.

Kemudian yang ketiga yakni mari bersama-sama kita mempunyai semangat yang lebih di bulan ini untuk mencari ilmu karena bulan Ramadhan juga disebut dengan Syahrul Ilmi. Dimanapun kita bisa belajar, kapanpun kita bisa belajar, karena sumbernya sangat banyak sekali.

Demikian yang saya sampaikan, semoga membawa berkah untuk kita semuanya.

Aamiin ya rabbal alamin.

اهدنا الصراط المستقيم

 ثم السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

 

Kultum Ramadhan oleh K.H A. Kanzul Fikri Pengasuh PP Al-Aqabah Kwaron Diwek Jombang

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.