Tata Cara Ziarah Kubur dan Makna Mencium Batu Nisan

Ziarah Kuburan (Sumber: Liputan6.com/Faizal Fanani)

Tata cara ziarah kubur adalah adab atau sopan santun yang harus diperhatikan dalam berziarah ke kuburan atau makam. Tata cara ziarah kubur sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah saw, yaitu pertama datang dan mengucapkan salam (doa selamat). Salam (doa selamat) yang paling pendek adalah:

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ

Artinya: “Salam keselamatan atas kalian”

Lafadz Salam (doa selamat) yang lebih panjang yaitu:

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَاللَّهُ بِكُمْ لاحِقُوْ نَ، نَسْأَلُ اللَّهَ لَنَاوَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

Artinya: “Salam keselamatan atas kalian wahai penghuni rumah-rumah kuburan dari kalangan kaum muslimin dan mukminin. Dan Kami insyaallah benar-benar akan menyusul, aku memohon kepada Allah keselamatan untuk kami dan untuk kalian.”

Jadi pengucapan salam dimaksudkan mendoakan selamat kepada penduduk kuburan dan pada umat islam yang ada disitu serta minta selamat pada dirinya dan penduduk kuburan.

Tata cara ziarah kubur yang kedua yaitu mendoakan ahli kubur. Kalau Rasulullah saw ziarah ke makam Ibunya di Abwa, maka beliau mengucapkan salam kemudian berdoa di samping makam. Adapun adab duduk di samping makam ketika mendoakan, hendaknya jangan di kepala, mungkin lebih baik di tengah atau di bagian kaki sebagai sopan santun peziarah kepada ahli kubur. Setelah duduk di samping makam maka berdoa, contoh membaca Yasin dan Ayat Al-quran dengan pahalanya dihadiahkan kepada ahli kubur.

Sebagai tambahan, Gus Jamil menyampaikan suatu hadist: “Bahwasanya Nabi SAW ketika jalan-jalan ada kuburan tua, disitu terdengar tangisan. Maka Rasulullah Saw minta kepada sahabat untuk diambilkan pelepah kurma. Pelepah tersebut dibelah menjadi dua, yang sebelah ditancapkan di kuburan yang satu, yang sebelah ditancapkan dikuburan yang satunya. Ternyata diam tidak menangis lagi. Maka sahabat bertanya: Untuk apa nabi benda mati? Nabi saw menjawab: Barangkali adzab diringankan selama belum kering.”

Maka meniru hal ini yaitu meletakkan pelepah diatas kuburan dapat dilakukan dengan membawa bunga atau daun-daunan yang masih basah dan sejenisnya. Kalau tidak sempat membawa bunga atau daun-daunan maka cukup membawa Yasin. Adapun orang yang tidak bisa mengaji dan membawa HP kemudian diputarkan Yasin, dan HP-nya disandarkan di batu nisan itu lumayan dari pada diam saja. Apabila tidak bisa mengaji maka yang paling mudah adalah berdoa sesuai dengan bahasa yang dikuasai misalnya:

“Ya Allah Ampuni orang tua kami. Ampuni ahli kubur ini. Rahmati ahli kubur ini. Kalau punya dosa, Ampuni.”

Adapun mencium batu nisan itu tidak ada tuntunannya. Adab ziarah kubur menurut tuntunan yaitu datang, mengucapkan salam, duduk disamping makam, kemudian berdoa atau membaca Al-Quran terlebih dahulu kemudian berdoa.

Disarikan dari Youtube Suara Tebuireng yang berjudul Tata Cara Ziarah Kubur dan Makna Mencium Batu Nisan | KH. Amir Jamiluddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.